Laman

Kamis, 06 Desember 2012

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA TANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KUPANG (SKRIPSI : NI KOMANG JANE DAVITA)

Tinjauan Pustaka
Beberapa hasil penelitian terdahulu menyankut padi sawah di NTT mengemukakan bahwa usahatani padi sawah merupakan usahatani yang menguntungkan. Hal ini di tegaskan oleh Adoe (2004), bahwa secara ekonomis usahatani padi sawah di kecamatan Rote Timur menguntungkan dengan nilai R/C ratio 3,18 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 8.462.927,00,- atau dengan kata lain setiap hektar pengusahaan padi sawah mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 4.614.464,02,-.
Pada usahatani padi sawah di kecamatan Aesesa, Kabupaten Ngada, Killa (1990), menyatakan bahwa yang perlu diperhatikan adalah factor-faktor produksi seperti penggunaan benih, pupuk dan pestisida sehingga dapat memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Selanjutnya ditegaskan pula bahwa padi sawah mempunyai peranan yang cukup baik dalam sumbangannya terhadap tingkat pendapatan petani.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Charles Kapioru (1986), menunjukan bahwa hasil analisa ekonomi berdasarkan perhitungan Net Present Value (NPV) adalah sebesar 8.107.0479, berarti bahwa usahatani padi sawah di Kecamatan Kupang Timur dapat di pertanggung jawabkan, karena mampu memberikan keuntungan.
Gray, dkk. (1993), menyatakan langkah terpenting untuk mencapai tujuan utama dari analisis financial proyek berlangsung dengan menggunakan Sosial Opportunity Cost yang ditentukanterhadap beberapa criteria investasi proyek. 

Kerangka Berpikir
Padi merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomis dan social yang cukup tinggi, sehingga umumnya petani di kabupaten kupang megusahakan padi sawah untuk di kembangkan dengan tujuan meningkatkan produksi dan produktifitas, melalui suatu pengolahan yang efisien. Usahatani padi sawah ini dikatakan sebagai suatu proyek karena petani sebagai manager/pengelola (petani sendirilah yang mengelola usahatani tersebut).
Dalam rangka mecari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan atau penolakan/ pengurutan suatu proyek, maka dapat digunakan criteria : (1) Keuntungan Absolut ; (2) Tingkat Keuntungan; (3) Net Present Value dari arus benefit dan biaya; dan (4) Internal Rate of Return, karena usahatani padi sawah ini merupakan proyek jangka pendek (dalam waktu satu tahun) dan petani sendirilah yang mengelola usahatani tersebut. Karena merupakan proyek jangka pendek dan merupakan proyek tunggal maka digunakan aspek financial atau dengan kata lain kelayakan financial.


Model Persamaan
Untuk menganalisis kelayakan financial usahatani padi sawah digunakan persamaan keuntungan absolute, tingkat keuntungan, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR).
Pada keuntungan absolute digunakan rumus :
π = TR – TC
dimana : π = Keuntungan absolute
TR = Total Revenue/Jumlah seluruh Penerimaan
TC = Jumlah seluruh pengeluaran
Sedangkan untuk tingkat keuntungan digunakan rumus sebagai berikut :
Tingkat Keuntungan = π X 100%
TC
Pada NPV dihitung berdasarkan selisih antara nilai total penerimaan bersih sekarang dari pada benefit dengan nilai total biaya sekarang atau present value dari pada biaya. Secara matematis dapat dinyatakan dengan rumus :
NPV= ∑_(t=1)^n (Bt-Ct)/((1+i)t)
Keterangan : Bt = Keuntungan yang di peroleh/diterima tiap tahun Ct = Biaya yang dikeluarkan tiap tahun t = Jumlah Tahun i = tingkat suku bunga
Perkiraan IRR yang dapat memperkirakan NPV secara matematis dinyatakan dengan rumus : IRR =i+NPV/(NPV^'-NPV^'' )(i^''-i^') Dimana : i’ = nilai percobaan pertama yang untuk discount rate yang menghasilkan NVP + I’’ = nilai percobaan kedua yang untuk discount rate yang menghasilkan NPV – NPV’ = nilai percobaan pertama dari pada arus benefit dan biaya NPV’’ = nilai percobaan kedua dari pada arus benefit dan biaya 

Identifikasi
Hasil analisis kelayakan financial berdasarkan criteria investasi keuntungan absolute, tngkat keuntungan, NPV, dan IRR maka hasil yang di peroleh yaitu rata-rata keuntungan absolute selama periode waktu lima tahun di kecamatan kupang tengah adalah sebesar Rp.9.806.712,06,- dengan tingkat keuntungan sebesar 48,28 persen, NPV sebesar Rp. 2.805.447,90,- dan IRR sebesar 24,72 persen dengan discount factor sebesar 14 persen. Dengan demikian Nampak bahwa usahatani padi sawah di kedua kecamatan penelitian di kabupaten Kupang dapat di pertanggungjawabkan karena mampu memberikan keuntungan atau secara ekonomi layak untuk dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar