Kegiatan penyediaan input dan sarana
produksi pertanian pada Budidaya Tanaman Tahunan (BTT) Apel meliputi ;
5.1.1. Pengadaan bibit
Apel merupakan tanaman tahunan
yang pembibitannya dilakukan dengan cara vegetatif dilakukan dengan okulasi
atau penempelan (budding), sambungan (grafting) dan stek sehingga bibit atau
anakan apel diperoleh dengan membeli pada perusahan penyedia bibit/anakan apel.
Di Kota Batu lembaga penyedia bibit dan anakan adalah Pemerintah Daerah
setempat sehingga dalam mengadakan bibit, perusahan harus membeli pada
pemerintah.
5.1.2. Pengadaan pupuk
Pupuk kandang kotoran sapi
diperoleh dari masyarakat setempat dengan cara membeli dari masyarakat.
Sedangkan pupuk kimia seperti Ponsak, SP 36, ZK, ZA, Urea, KNO-3 (Putih),
Roundup, Gramason, NPK 16, Gandasil D, Gandasil B, Multimikro, MKP, Chepa,
Agristik, Apsa, Gibro-T, Atonik, Mamigro D, Progib@60ml, Promoter, Auksin,
Formalin, Grower, Dekamon, Dan Green Tonik diadakan dengan cara membeli secara paket dari
toko pupuk di kota tersebut (kebutuhan pupuk dan obat-obatan BTT Apel
terlampir).
5.1.3. Pengadaan obat pemberantas hama dan penyakit
Pengadaan Fungisida (antracol,
folicure,bayleton, topsin, score, rubigan,amistartop, dithane, inggrifol,
fujiwan, anvil, cabrio, daconil,polaram,
dan antila) dan Insectisida (marshal, buldok, proklim, mosphilan, meothrin,
curacron, lannate, mesurol, akhotion, confidor, winder, darmasan, bestox,
drusban, metalik, endur, venval, metin do (40sp)) diadakan dengan cara membeli
pada toko obat-obatan dan pupuk yang ada di kota batu (kebutuhan pupuk dan
obat-obatan BTT Apel terlampir).
5.1.5. Pengadaan alat-alat pertanian
Spraiyer, gerobak, selang kompres,
gunting naga, tali raffia dan kertas bungkus, dll (terlampir).
Pelaku-pelaku
kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah perusahaan swasta,
pemerintah, koperasi yang
ada di Kota Batu. Betapa pentingnya
subsistem ini mengingat perlunya keterpaduan dari berbagai unsur itu guna
mewujudkan sukses agribisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar