Laman

Sabtu, 21 September 2013

Defenisi, Perkembangan dan Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Agribisnis

PEMBAHASAN
1.       Defenisi Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistim informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistim pendukung keputusan, sistim pakar, dan sistim informasi eksekutif (Wikipedia).

2.       Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep system informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.
Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah atas.

3.       Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Agribisnis
Manajemen sebagai suatu sistem, menjalangkan berbagai maacam fungsi. Ada lima fungsi manajemen dan dua fungsi lain yang dapat ditambahkan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut, harus dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh, sehingga sering dilukiskan sebagai roda. Kelima fungsi manajemen tersebut adalah jari-jari yang menghubungkan manajer dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai. Fungsi-fungsi manajemen yang dumaksud akan diuraikan di bawah ini.
a.       Fungsi Perencanaan

Proses perencanaan, dimulai dari penetapan sasaran. Sasaran adalah pernyataan yang dikembangkan oleh pimpinan puncak, dewan direksi dan eksekutif kepala guna menentukan apay yang mereka yakni sebagai misi organisasi. Dengan demikian sasaran merupakan target yang akan dicapai oleh tujuan (goal).
b.      Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan kerangka kerja tempat manajemen dibangun. Semua bisnis, umumnya memiliki struktur organisasi dalam pelaksanaannya. Setelah ada rencana, diadakan pengaturan dan penentuan tentang tugas atau pekerjaan, termasuk tentang penentuan orang yang akan diperkerjakan, alat-alat yang akan digunakan, dan modal kerja serta fasilitas-fasilitasnya. Sebagai fungsi pengorganisasian, diadakan pembagian tugas, baik macam maupun sifat tugasnya, sehingga dapat diupayakan petugas-petugas yang cakap.
c.       Fungsi Pengarahan
Fungsi pengarahan dapat diartikan sebagai tugas untuk membuat organisasi tetap hidup dan untuk menciptakan kondisi yang menumbuhkan minat kerja, kekuatan bertindak, pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja yang berkelanjutan. Pengarahan ditujukan untuk menentukan kewajiban dan tanggung jawab, menentukan hasil yang harus dicapai, mendeleasikan wewenang yang diperlukan, menciptakan hasrat untuk berhasil, dan mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya. 
d.      Fungsi Koordinasi
Koordinasi merupakan daya upaya untuk menyelaraskan dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang dari keahlian manusia.
e.      Fungsi Pengendalian
Pengendalian mengurangi informasi yang memonitor rencana dan proses untuk peyakinkan bahwa selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan memberi peringatan bila perlu tindakan pemulihan dapat dilakukan.

Referensi
Febrian J. 2004. Kamus Pengetahuan Komputer dan Teknologi Informasi. Bandung: Informatika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar