Laman

Kamis, 26 September 2013

Analisa Dinamika Kelompok Pada Kelompok Tani Penerima Bantuan Modal Pertanian Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah (Demam) Di Kabupaten Kupang ()



silakan diberikan komentar...

Latar Belakang
Sebagai salah satu subjek dalam sistem pembangunan pertanian, peran kelompok  sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Petani harus berkelompok, mengingat usahatani pada umumnya dihadapkan pada banyaknya intervensi dari lingkunganya. Semua yang mengintervensi usahatani tersebut pada dasarnya adalah sebuah lembaga (Pangarsa, 2006). Karena yang mengintervensi adalah lembaga maka usahatani yang diusahakan secara individu  kurang mempunyai  posisi  tawar, karena  petani  berhadapan dengan lembaga yang jauh lebih  kuat. Oleh karena itu perlu dibentuk kelompok tani yang dinamis untuk menghadapi lingkungan yang  mempengaruhinya. Kelompok yang dinamis ditandai oleh selalu adanya kegiatan ataupun interaksi baik didalam maupun dengan pihak  luar  kelompok  secara  efektif  dan  efisiensi dalam mencapai  tujuan-tujuannya.
Keberadaan kelompok tani merupakan salah satu potensi yang mempunyai peranan penting dalam membentuk perubahan perilaku anggotanya dan menjalin kemampuan kerjasama anggota kelompoknya. Melalui kelompok tani proses pelakasanaan kegiatan melibatkan anggota kelompok dalam berbagai kegiatan bersama, akan mampu mengubah atau membentuk wawasan, pengertian, pemikiran, minat, tekad dan kemampuan perilaku berinovasi menjadikan sistem pertanian yang maju.
Sebagian besar jumlah penduduk miskin di NTT yang ada di Desa adalah petani. Pemasalah mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses kepada sumber permodalan, pasar, teknologi serta organisasi tani yang masih lemah.Untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut pemerintah daerah NTT menetapkan program jangka menengah (2011-2013) dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat yang dikemas dalam program “Desa Mandiri Anggur Merah”.
Pemerintah melalui Kementrian Pertanian telah mengembangkan banyak program pembangunan pertanian antara lain Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program P4K, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Beras Miskin (Raskin), Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAB), dan PUSKUD yang semuanya bertujuan untuk membantu masyarakat tani. Pada awal tahun 2011 pemerintah daerah NTT melaksanakan program Desa Mandiri Anggur Merah (DEMAM) yang dilakukan secara terintegrasiberbasis desa/kelurahan melalui pola pengembangan desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2011-2013.
Fokus Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah adalah melaksanakan empat tekad Pemerintah Provinsi NTT yaitu pengembangan jagung; pengembangan ternak; pengembangan koperasi dan pengembangan cendana. Selain focus utama tersebut, juga dapat diarahkan untuk kegiatan industry rumah tangga, rumput laut, garam serta perikanan darat dan laut sesuai karakter dan potensi Desa/Kelurahan. Oleh Karena itu pemanfaatan bantuan Pemerintah Provinsi tersebut dilakukan secara partisipatif, transparan dan terpadu, melibatkan semua stakeholders, untuk pengembangan kegiatan ekonomi produktif di bawah pendampingan seorang fasilitator dan pengawasan pemerintah desa/kelurahan (Buku Pedoman Anggur Merah).
Empat tekad pembangunan diatas harus dilakukan dengan membentuk kelompok – kelompok tani yang dinamis yang ditandai oleh selalu adanya kegiatan ataupun interaksi baik didalam maupun dengan pihak  luar  kelompok  secara  efektif  dan  efisiensi dalam mencapai tujuan yang dimaksud.
Berangkat dari pemikiran diatas, maka penulis merasa tertarik dan perlu melakukan penelitian mengenai dinamika kelompok tani penerima bantuan modal pertanian ‘anggur merah’ di Kabupaten Kupang.

1.2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.      Bagaimana tingkat kedinamisan kelompok pada kelompok tani penerima bantuan modal pertanian Anggur Merah di Kabupaten Kupang ?
2.      Bagaimana hubungan antara bantuan modal pertanian Anggur Merah terhadap kedinamisan kelompok tani di kabupaten kupang ?

1.3.      Tujuan
1.      Mengetahui tingkat kedinamisan kelompok tani penerima bantuan modal pertanian Anggur Merah di Kabupaten Kupang.
2.      Mengetaui hubungan program DEMAM terhadap kedinamisan kelompok tani peneriman bantuan DEMAM tersebut.

1.4.      Manfaat Penelitian
1.      Untuk pemerintah daerah, diharapkan dapat menjadi masukan, tambahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan serta kebijakan pembangunan  pertanian  dimasa  yang  akan  datang  untuk  perbaikan  dan pengembangan pertanian.
2.      Perguruan  Tinggi  (PT),  diharapkan  hasil  temuan  penelitian  ini  dijadikan  referensi untuk mengenal, memahami dan mendalami tentang dinamika  yang terjadi dalam kelompok tani dan dapat dijadikan rujukan untuk meneliti lebih lanjut.
3.      Mahasiswa,diharapkan  dapat  menambah  pengetahuan  dan  wawasan  serta memberikan gambaran yang jelas mengenai dinamika yang terjadi pada kelompok tani.  
4.      Bagi kelompok tani, diharapakan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengurus kelompok-kelompok taniyang ada di Kabupaten Kupang dalam  membuat  kebijakan  kelompok  dan  merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar