Laman

Rabu, 29 Juni 2011

MATERI PENYULUHAN PERTANIAN 'Budidaya Durian'

Durian merupakan salah satu buah yang paling favorit dan kedatangan musimnya paling dinantikan kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan rasanya yang lezat dan legit juga bisa dijadikan berbagai aneka bentuk makanan. Diantaranya adalah dodol, lempok, es duren, kolak duren, cendol dan banyak lagi. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran-an sehingga menjadi durian. Kata ini dipergunakan karena mewakili bentuk kulit buahnya yang berduri tajam.

A. Tenik Penanaman Durian
Durian merupakan salah satu buah yang paling favorit dan kedatangan musimnya paling dinantikan kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan rasanya yang lezat dan legit juga bisa dijadikan berbagai aneka bentuk makanan. Diantaranya adalah dodol, lempok, es duren, kolak duren, cendol dan banyak lagi. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran-an sehingga menjadi durian. Kata ini dipergunakan karena mewakili bentuk kulit buahnya yang berduri tajam.
Tanaman durian berasal dari kawasan Asia Tenggara. Tumbuhnya kebanyakan berupa tanaman liar di hutan-hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur).
Disamping durian lokal, saat ini juga sudah banyak dikembangkan berbagai varietas durian unggul. Durian unggul berasal dari hasil persilangan yang disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian unggul tersebut antara lain adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau (Kalimantan Selatan).
Untuk mendapatkan hasil panen durian yang maksimal, bibit varietas unggul saja belumlah cukup. Tetapi harus diiringi langkah-langkah yang tepat. Salah satu diantaranya adalah teknik penanaman. Teknik penanaman durian adalah sbb. 

1) Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar durian, serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m, sedangkan kultivar durian berumur sedang, jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan yakni dengan tanaman hortikultura antara lain lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar. 

2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua, sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian dan sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama 1 minggu, kemudian lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur dengan pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35 kg pupuk kandang dan 1 kg fospat. Untuk menghindari gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah, tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit. 

3) Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh setinggi 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus yang tercermin dari batang yang kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat. Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih kecil sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :
  1. Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
  2. Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
  3. Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
  4. Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
  5. Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.(Penulis Inang Sariati)

B. Panen dan Pasca Panen Buah Durian

1. Panen Atau Pemetikan Buah Durian
Buah durian yang enak dan nikmat dikonsumsi adalah buah durian yang matang dipohon, sehingga tidak mengherankan jika durian yang matang pohon banyak digemari orang dan harganya mahal. Dalam menghasilkan buah durian selain dipengaruhi oleh asal bahan bibit tanaman durian, juga dipengaruhi oleh jenis atau varietasnya. Penentuan waktu panen buah durian yang umum dilakukan petani tradisional adalah dengan menunggu buah jatuh. Waktu panen yang sebenarnya berbeda-beda tergantung jenis dan varietasnya, umumnya buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Hasil penelitian petani Thailand jenis durian montong waktu panen yang tepat adalah 125-135 hari setelah bunga mekar sedangkan jenis chanee waktu petiknya adalah 110-116 hari setelah bunga mekar. Selain itu waktu petik juga dilakukan berdasarkan tanda-tanda fisik pada buah seperti berikut : ujung duri berwarna coklat tua, garis-garis diantara duri berwarna lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas di tangkai buah membesar, baunya harum dan akan terdengar bunyi yang kasar dan bergema jika buah dipukul. Waktu pemanenan sebaiknya dibedakan tergantung pada keperluannya.
Panen buah yang bertujuan untuk langsung dikonsumsi dilakukan pada saat buah mengalami tingkat kematangan 100%, tandanya buah jatuh sendiri. Panen yang bertujuan untuk dijual dengan pengangkutan jarak jauh atau untuk diekspor pemetikannya dilakukan pada tingkat kematangan 80-85%. Para petani yang maju untuk mengetahui tingkat kematangan buah durian memberi label tentang waktu berbunga dan menghitungnya. Misalnya tingkat kematangan buah durian montong 80% diperoleh pada umur 100 hari sejak bunga mekar dan pada tingkat kematangan ini buah dapat tahan disimpan selama 2-3 minggu. Cara pemanenan buah durian berpengaruh terhadap kesehatan tanaman. Pemanenan yang benar adalah dengan memetik atau memotong pangkal tangkai buah durian dipohon hingga rata dengan batang atau cabang menggunakan pisau/gunting yang tajam dan steril atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah yang dekat dengan pangkal batang bukan yang dekat dengan pangkal buah. Pemanenan yang masih menyisakan tangkai buah akan merangsang tunas air tumbuh di sekitar bekas atau di ketiak tangkai buah padahal tunas air tidak akan menghasilkan buah tetapi hanya menghabiskan energi dan makanman durian dengan percuma. Pada waktu pemanenan usahakan buah tidak sampai jatuh ke tanah karena akan rusak dan kualitasnya berkurang. 

2. Penangan Pasca Panen
Penanganan pasca panen yang benar diperlukan supaya kualitas buah tidak menurun, terutama buah yang dipanen untuk pemasaran jarak jauh atau untuk ekspor. Adapun penanganan pasca panen buah durian sebagai beikut :
  1. 1. Setelah pemetikan buah selesai, buah diberi label yang berisi keterangan asal kebun atau pohon untuk mengontrol kualitas buah;
  2. 2. Buah dicuci dengan air untuk m,enghilangkan kotoran dan serangga yang melekat pada kulit buah
  3. 3. Buah kemudian dicelupkan ke dalam larutan fungisida benomil atau O-ethyl phosphonate untuk menghindari kebusukan karena cendawan phytopthora sp selama dalam pemeraman dan tranportasi;
  4. 4. Buah diangin-anginkan supaya kering, kemudian diseleksi berdasarkan grade atau tingkatannya. Untuk ekspor tujuan negara Amerika Serikat dan Eropa berat buah yang diminta adalah 2,5-3 kg, negara Asia 2-5 kg. Selain berdasarkan bobot dilakukan juga seleksi berdasarkan jumlah juring dan isinya. Khusus untuk durian montong klasifikasinya adalah sebagai berikut : Mutu Kelas 1 mempunyai 4-5 juring yang semuanya terisi penuh; Mutu Kelas 2 mempunyai 5 juring, 2 juring terisi penuh dan Mutu Kelas 3 mempunyai 5 juring dan 3 juring tidak semua terisi penuh. Buah yang memiliki bentuk tidak beraturan hanya bisa dijual untuk pasaran lokal;
  5. 5. Setelah selesai seleksi, buah dimasukkan ke dalam peti atau kotak karton yang menampung 3-5 buah dengan berat 12 kg. Selain perlakuan tersebut, ada pula eksportir yang melakukan pemasaran buah durian dengan terlebih dahulu mengupasnya dan membungkus daging buah beserta bijinya dengan plastik kedap udara atau dalam plastik yang rapat dan bersih. Selanjutnya disimpan dalam lemari es, perlakuan ini daging buah durian dapat disimpan selama dua minggub atau lebih
  6. 6. Untuk pemanenan durian yang akan dijual dipasaran lokal setelah dipetik biasanya buah langsung dimasukkan ke dalam keranjang bambu atau mobil dan diantar ke tempat tujuan. Cara seperti ini banyak menghasilkan buah berkualitas jelek karena penanganan pasca panen yang tidakn benar dan kadang-kadang buah dipetik belum terlalu tua.
Buah durian selain dikonsumsi segar dapat juga diolah tepu ng daging durian, lempok durian, wajik durian, tempoyak, permen durian dan keripik biji durian. Pengolahan durian ini selain memberi nilai tambah juga dapat memanfaatkan buah durian yang kadaluarsa atau berkualitas jelek dan tidak laku dipasarkan.

Sumber Bacaan :
Sukses Bertanam Durian, Bernard T. Wahyu Wiryanta, agromedia pustaka, 2008).
Budidaya Durian Agribisnis, Siti hafsah husas, PP Madya,2006
http://Wikipedia.co.id/panenpascapanendurian/May/2009
http://Juvescuka.com/jenisdurian/2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar